Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rehat Bersama di Kolam Renang kota Tarim Alghonnaa



         Di malam yang hening itu, setapak demi setapak kami para personil Garuda Sembilan Belas menyusuri jalan yang sunyi. Tidak ada penerangan. Kami hanya bertumpu pada cahaya bulan sabit yang kala itu bersinar terang menerangi lembah Tarim. Bulan itu tampat tersenyum kepada kami. Sesekali ia tersipu malu dan bersembunyi di balik gunung batu yang menjulang mengelilingi bumi Tarim. Tidak ada mobil atau pun motor yang lalu lalang di jalan itu, karena memang tidak ada rumah penduduk di sekita situ. Di samping jalan berdiri tembok-tembok kokoh. Kegelapan malam membuat kami tidak tahu apa yang ada dibalik tembok tersebut. Sedangkan di sisi lain jalan hanya ada pepohonan kurma penuh ilalang yang terkesan angker . Kota Tarim memang sedikit berbeda dengan kota Mukalla yang gersang. Disini masih banyak kita temukan pepohonan yang tumbuh menghijau seperti di Indonesia. 

          Kami berjalan mengereta di jalan yang sunyi itu. Masing-masing pergi dengan mengenakan pakaian santai, sarung, seraya mententeng sebuah tas kecil atau plastik yang berisi pakaian ganti. Ya, pakaian ganti yang akan kami gunakan untuk main air alias berenang di Masbah(kolam renang) yang merupakan tujuan perjalan kami malam itu. Heran bukan? Bagaimana bisa ditempat tandus ada sebuah kolam renang. Itulah kelebihan kota Tarim. Kota ini nyaris tidak pernah kehabisan air berkat dari doa sahabat sayyidina Abu Bakar As siddiq RA. Untuk keperluan mandi ataupun mencuci baju, air yang kami gunakan adalah air gratis yang diambil dari sumur. Jadi kami hanya perlu membeli untuk keperluan minum sehari-hari. Disini,kolam renang merupakan tempat yang tepat untuk rehat dan bersantai, sebagai ganti pantai yang biasanya kami kunjungi saat liburan ketika kami masih di kota Mukalla.


          Lumayan jauh perjalanan yang kami tempuh. Namun terasa ringan karena memang waktu di Mukalla kami sudah terbiasa berjalan. Untuk kuliah atau pun makan kami harus ke kampus dan dapur berjarak  kurang lebih setengah kilo dari flat tempat kami tinggal. Kaki kami sudah terbiasa letih hanya untuk mengisi perut yang kosong atau masuk jam kuliah yang bertepatan dengan jam istirahat. Karena saat di Mukalla kami masuk kuliah dari jam 2 siang sampai jam 8 malam. Di Tarim, bagi siapa pun yang belum mampu membeli sepeda motor atau sepeda ontel, maka ia harus berjalan kaki seperti saat di Mukalla. Terutama bagi mereka-mereka yang beruntung tinggal di flat yang lumayan jauh dari kampus seperti saya. Kami kudu sudah berangkat paling tidak seperempat jam sebelum jam pelajaran dimulai kalau tidak ingin disemprot oleh dosen yang mengajar hehee. Kasusnya akan lebih parah lagi apabila yang sedang  mengajar dosen ilmu nahwu yang tidak segan-segan untuk mengabsen mahasiswa yang terlambat meskipun hanya semenit. Karena memang di Universitas ini kami diajari untuk selalu disiplin dengan waktu. 

saat pembacaan maulid bersama

           Setelah berjalan kurang lebih seperempat jam, kami pun sampai di sebuah masjid yang megah. Lalu kami bembeloki sisi masjid tersebut. Tepat di samping masjid terdapat sebuah gerbang. Kami pun memasuki gerban itu dan di dalamnya ternyata terdapat sebuah villa yang cukup besar berhadapan dengan masjid yang barusan kami lalui. Di samping villa tersebut terdapat sebuah kolam renang yang disekitarnya tumbuh beberapa pohon yang rindang dan sebuah tempat terbuka untuk berkumpul. Akhirnya kami pun sampai di tempat tujuan kami. :) 



****** 



makan yuuukk hehee
           Malam itu merupakan malam ketiga sejak kami awal liburan Idul Adha. Pada malam itu kami ingin sejenak melepas beban kuliah yang terasa berat dengan berkumpul bersama di kolam renang. Sekaligus  pelantikan ketua duf’ah 19 yang telah terpilih melalui pemilu yang diadakan di kelas beberapa hari yang lalu. Setelah melaksanakan sholat isya berjamaah acara pun di mulai dengan pembacaan maulid secara singkat. Dilanjutkan dengan serah terima jabatan oleh pengurus lama untuk pengurus baru. Dalam hal ini SayyidHusein Assegaf ditemani Sayyid Ali Reza Assegaf selaku ketua dan wakil AMI cabang Mukalla tahun lalu mengikrarkan penyerahan jabatan kepada saudara Maghfur dan Al Juneid yang terpilih sebagai ketua dan wakli baru Duf’ah 19. Acara dilanjutkan dengan pesan dan kesan dari ketua AMI yang lama dan juga ketua Duf’ah yang baru. Sambil menunggu hidangan yang belum kunjung siap, kami pun dengan seksama mendengarkan kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh mereka berdua. Sebuah pesan untuk selalu bahu membahu dan saling membantu antara sesama pelajar Indonesia generasi 19. Tidak sombong dan enggan berbagi , tidak pula malu dan enggan minta uluran tangan. Terutama dalam memahami pelajaran selama kuliah. Karena pada hakikatnya kita semua sama. Kita pada awalny a sama-sama tidak tahu. Kemudian para guru dengan tulus ikhlas mengajari kita. Hanya saja masing-masing dari kita memiliki perbedaan dalam kecepatan memahami. Karena itulah dibutuhkan sebuah kerjasama tim. Yang lebih cepat faham tidak berat hati membantu yang belum faham. Sedangkan yang belum faham tidak malu untuk bertanya kepada yang sudah faham. 

          Jam menunjukkan pukul  9 malam waktu setempat. Tak terasa kini sampai juga ke acara inti. Yaitu acara isi perut alias makan bersama. Satu nampan makanan dengan nasi putih yang dilengkapi dengan kuah dan daging plus sambal sudah menanti untuk kami lahap. Setelah hasrat perut terpenuhi, kini acara dilanjutkan dengan berenang dan main air di kolam air yang lumayan dingin itu. Suasana menjadi semakin riuh ketika ketua baru kami yang tidak bisa berenang itu di lempar ke kolam yang terdalam. Acara rehat itu terus berlangsung hingga tengah malam. Karena memang tidak bisa berenang ditambah dengan kondisi tubuh yang kurang fit, saya pun memutuskan untuk langsung pulang sebelum jam 10 malam. Sedangkan teman-teman yang lain masih tengah asyik bermain air hingga batas akhir waktu, yaitu pukul  1 malam nanti. Inilah sedikit kisah kebersamaan kami para personil Garuda Sembilan Belas. Insyaallaah kisah ini terus berlanjut hingga 4 tahun kedepan. Nantikan kisah kami selalu kawan... :)
 
satu.. dua.. tiga... ciiiiiiisssss :D

****** 

Posting Komentar untuk "Rehat Bersama di Kolam Renang kota Tarim Alghonnaa"