Keunikan Bahasa Arab “Serupa Namun Tak Sama”
(11-20-42%2BPM).jpg)
Dan tahukah anda ternyata beliau bukanlah orang arab asli?
Ya, beliau orang Persia. Namun kegigihan beliau dalam mendalami bahasa Arablah
yang menjadikan keilmuan dan kefasihan beliau melebihi orang Arab tulen. Hal
inilah yang terkadang segelintir atau secuil dari orang Arab yang meragukan
keilmuan beliau. Kata salah seorang dari mereka dengan nada merendahkan“
Bagaimana mungkin orang Persia lebih alim melebihi kami orang Arab asli? Aku
akan akan menemuinya untuk membuktikannya”.
Akhirnya orang Arab tersebut memutuskan untuk mengunjungi
langsung tempat kediaman Imam Sibawaihi. Dengan mengendarai ontanya dia pun
meluncur menuju daerah pedalaman Persia. Hingga saatnya tiba, dia pun sampai
ditempat yang dituju, yaitu rumah Imam Sibawahi yang sederhana. Lalu dia
mengetuk pintu seraya mengucap salam. Tak lama kemudian terdengar suara langkah
kaki,dan ketika pintu dibukakan tampaklah seorang anak perempuan belia yang
mungkin masih berumur 7 tahun. Dialah putri
Imam Sibawaihi yang sedang menjaga rumah karena sang ayah sedang pergi. Tanpa
basa-basi orang Arab itupun langsung bertanya kepadanya “Aina Abuk?” (dimana
ayahmu nak?) . lalu anak perempuan itupun menjawab dengan bahasa Arabnya yang
begitu fasih :
فَاءَ إِلَى الْفَيَافِي لَيَفِيْءَ لَنَا بِفَيْئٍ فَإِذَا فَاءَ الْفَيْءُ
يَفِيْءُ
Artinya : “ayah sedang
pergi ke gurun pasir untuk mencari hewan buruan, ia baru pulang ketika matahari
mulai tenggelam”.
Setelah si orang Arab
mendengar jawaban jawaban dari anak perempuan itu, ia pun tersentak kaget dan
begitu kagum dengan ucapan sang anak. Saking kagumnya tak ada kata-kata lagi
yang keluar dari mulut. Diam seribu bahasa. Tak terlintas dalam benaknya
seorang anak sekecil itu menggunakan bahasa arab begitu fasih yang bahkan tidak
bisa difahami oleh kebanyakan orang-orang Arab Asli. Kosa kata yang dia gunakan
adalah kosa kata orang Arab pedalaman asli (Badui) yang masih murni, berbeda
dengan bahasa Arab di perkotaan yang sudah terkontaminasi dengan bahasa asing.
Pengaruh dari banyaknya nonSArab yang masuk Islam dan tinggal bersama orang
arab pribumi. Dalam hatinya orang Arab itu bergumam : “jika seperti ini
kedalaman bahasa Arab putrinya, lantas
bagaimanakah dengan ayahnya”. Akhirnya orang Arab itu pulang setelah puas dan
mengakui akan kehebatan Imam Sibawaihi.
*****
.
![]() |
Kamus Hilyah karya Nur Hanifansyah S.Pdi |
saya berharap semoga bisa meniru beliau dan tidak kalah dengan “Hanif-Hanif” yang lainnya hehee. Alhamdulillah kamus kecil itu sudah berkali-kali dicetak dan kini sudah menjadi bestseller lhoo :). Nah, temen-temen yang belum punya saya sarankan untuk memilikinya karena kitabnya menarik dan sangat bermanfaat tentunya .
Kembali ke “laptop” :) . Nah, dari cerita diatas kita menemukan satu dari sekian keunikan bahasa Arab, yaitu
satu kata yang sama atau terkesan sama namun memiliki makna yang berbeda, atau
lebih singkatnya “serupa namun tak sama”. Seperti perkataan putri Imam
Sibawaihi diatas terkesan sangatlah mirip. Semua kata bersumber dari kata فَيْئٌ (masdar) namun
artinya bermacam macam. Ada yang bermakna “pergi”,”mencari”,”hilang atau
tenggelam”, “pulang” dan lain-lain. Untuk mengetahui makna-makna tersebut
tentunya kita harus merujuk kepada kitab-kitab bahasa arab tebal yang asli
seperti kitab “Lisaanul Arab”,”Munjid” dan yang lain. Bukan kamus Arab
Indonesia yang lumrah di pasaran. Bahkan dalam
kitab Munawwir saya hanya menemukan dua arti dari kata فَاءَ yaitu kembali/pulang dan mengambil.
Dari juga sini kita akan mengetahui akan betapa luasnya bahasa Arab dan
betapa luarbiasanya Dzat yang menciptakan bahasa ini, maka tak heran kalau Al
Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab dan bahasanya penghuni syurga pun adalah
bahasa Arab. Disamping memiliki makna yang luas dan dalam, keindahan bahasanya
juga tak tertandingi. Tentunya hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang
diberikan futuh untuk memahami bahasa Arab, bukan orang yang bahasa arabnya
pas-pasan dan masih belepotan seperti saya contohnya :D. Oleh
karena itu ada yang mengatakan : “tidak ada yang betul-betul mengetahu bahasa
Arab secara mutlak kecuali Dzat yang menciptakannya”. Tapi kita janganlah patah
semangat untuk selalu mempelajari bahasa Arab karena banyak manfaat yang akan
kita rasakan. Disamping karena sudah ada anjuran dari Rasulullah SAW. Jadi
paling tidak pahalalah yang kita dapatkan.
" تعلموا العربية و علموها الناس "
Semoga bermanfaat,
wabillaahittaufiiq :)
***(0_o)***
Posting Komentar untuk "Keunikan Bahasa Arab “Serupa Namun Tak Sama”"